8 Kebiasaan di Pagi Hari yang Bisa Meningkatkan Kolesterol, Termasuk Skip Sarapan

3
Foto: Getty Images/syahrir maulana

Jakarta, bisnissumsel.com –

Kolesterol merupakan faktor risiko tersembunyi yang bisa menyebabkan masalah jantung jika tidak ditangani. Meski banyak orang yang fokus pada pola makan dan olahraga, kebiasaan di pagi hari juga bisa memegaruhi kadar kolesterol jahat (LDL) secara signifikan.

Dikutip dari laman Times of India, mengetahui kebiasaan pagi apa saja yang berkontribusi terhadap peningkatan kolesterol sangatlah penting untuk kesehatan jantung jangka panjang. Apa saja kebiasaan yang perlu ditinggalkan tersebut?

Pemicu Kolesterol di Pagi Hari

1. Melewatkan Sarapan

Melewatkan sarapan sangat berkaitan dengan meningkatkan kolesterol jahat. Studi menunjukkan bahwa oang yang melewatkan sarapan cenderung memiliki kadar kolesterol total dan kolesterol jahat ynag lebih tinggi daripada mereka yang sarapan secara teratur.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan di PubMed, orang dewasa dengan berat badan berlebih yang melewatkan sarapan selama empat minggu mengalami peningkatan kolesterol total, sementara mereka yang mengonsumsi sarapan seimbang mempertahankan profil lipid yang lebih sehat.

2. Makan Makanan yang Mengandung Lemak Jenuh Tinggi atau Lemak Trans

Mengonsumsi daging olahan, kue kering, atau makanan yang digoreng bisa meningkatkan kolesterol. Lemak jenuh dan lemak trans secara langsung meningkatkan kadar LDL. Penelitian menemukan, makanan sarapan yang tinggi lemak tersebut dikaitkan dengan kolesterol tinggi dan peningkatan risiko kardiovaskular.

3. Kurang Aktivitas Fisik

Tidak melalkukan aktivitas fisik di pagi hari bisa membatasi kemampuan tubuhuntuk mengatur kolesterol. Olahraga atau hanya aktivitas ringan seperti jalan kaki dan peregangan mendukung metabolisme lipid yang sehat dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Penelitian menunjukkan bahwa olahraga pagi bisa menangkal produksi kolesterol di malam hari dan membantu menjaga keseimbangan profil lipid.

4. Stres di Pagi Hari

Kortisol atau hormon stres secara alami mencapai puncaknya di pagi hari. Stres tambahan, seperti memulai hari di bawah tekanan atau terburu-buru bisa meningkatkan kortisol lebih lanjut, yag berdampak negatif pada metabolisme lipid.

Menurut studi, stres kronis di pagi hari bisa berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol jahat dan peradangan. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

5. Kualitas Tidur yang Buruk

Jadwal tidur yang tidak teratur atau kurang tidur mengganggu ritme sirkadian, yang mengatur produksi kolesterol di hati. Sebagaimana dalam penelitian, pola tidur yang buruk dikaitkan dengan kadar kolesterol jahat yang lebih tinggi dan kadar kolesterol baik yang lebih rendah.

6. Dehidrasi

Memulai hari dengan dehidrasi memang mungkin tidak langsung meningkatkan kadar kolesterol, tapi bisa mengganggu sirkulasi darah dan proses metabolisme. Karenanya, hal ini bisa memengaruhi kemampuan tubuh dalam membuang lemak secara optimal. Menjaga hidrasi membantu mendukung fungsi metabolisme secara keseluruhan serta menjaga regulasi lipid tetap sehat.

7. Pola Bangun Siang atau Tidak Teratur

Bangun siang atau pada waktu yang idak teratur bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh. Sintesis kolesterol di hati mengikuti ritme harian. Bangun pagi yang tidak teratur bisa mengganggu proses metabolisme yang berkontribusi pada produksi kadar kolesterol jahat yang lebih tinggi dan kadar kolesterol baik yang lebih rendah.

8. Mengonsumsi Camilan Berkalori Tinggi

Mengonsumsi karbohidrat olahan atau makanan yang digoreng di pagi hari bisa meningkatkan kadar gula darah dan trigliserida yang tidak secara langsung memengaruhi kadar kolesterol jahat dan keseimbangan lipid secara keseluruhan. Mengonsumsi makanan tersebut dengan teratur juga bisa meningkatkan resistensi insulin, mempercepat penambahan berat badan, dan meningkatkan risiko kardiovaskular jangka panjang.

(elk/kna/detik)