Jakarta, bisnissumsel.com –
Israel tampaknya serius membanjiri terowongan pejuang Hamas di Gaza. IDF (Israel Defence Forces) dilaporkan mulai memompa air laut ke dalam sistem terowongan bawah tanah Hamas itu, walau tampaknya belum dalam skala yang masif.
Perkembangan ini dilaporkan The Wall Street Journal, yang awal bulan ini melaporkan taktik tersebut sedang “dipertimbangkan” dan bahwa IDF memasang lima pompa air besar di dekat kamp pengungsi Shati di Kota Gaza. Sistem pompa itu mampu membanjiri terowongan dengan air laut Mediterania.
Mengutip penjelasan para pejabat AS mengenai operasi militer Israel, media Amerika tersebut melaporkan bahwa operasi membanjiri terowongan masih dalam tahap awal dan kegunaan dari taktik tersebut masih dipertimbangkan.
Dikatakan, metode tersebut adalah salah satu dari beberapa metode lain yang dipertimbangkan untuk menjinakkan terowongan Hamas, termasuk serangan udara, penggunaan bahan peledak cair, dan mengirimkan anjing, drone, dan robot ke dalam.
Kepala IDF Herzi Halevi mengatakan pekan lalu bahwa membanjiri terowongan adalah “ide bagus, tapi saya tidak akan berkomentar secara spesifik.” Militer Israel menolak mengomentari rincian operasi menghancurkan infrastruktur terowongan.
Presiden AS Joe Biden memberi tanggapan soal laporan itu.”Sehubungan dengan membanjiri terowongan, ada pernyataan yang dibuat bahwa tidak ada sandera di terowongan ini, tapi saya tidak mengetahui faktanya,” kata Biden.
“Namun saya tahu bahwa setiap kematian warga sipil adalah sebuah tragedi, dan Israel telah menyatakan niatnya untuk menyelaraskan kata-katanya dengan tindakan,” tambahnya.
Pakar lingkungan memperingatkan tindakan ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang terhadap air tanah. Membanjiri terowongan menimbulkan potensi kerusakan pada akuifer dan tanah di Gaza, jika air laut dan zat berbahaya di dalam terowongan merembes ke dalamnya, serta kemungkinan dampaknya terhadap fondasi bangunan.
Prof. (Emer.) Eilon Adar dari Zuckerberg Institute for Water Research di Ben-Gurion University of the Negev, mengatakan membanjiri terowongan berpotensi menimbulkan kerusakan ekologi lebih lanjut pada akuifer Gaza. Jika beberapa juta meter kubik air laut dipompa ke terowongan dan meresap ke dalam akuifer, dampaknya bisa luar biasa
“Dampak negatif terhadap kualitas air tanah akan berlangsung selama beberapa generasi, tergantung pada jumlah yang meresap ke dalam bawah permukaan,” katanya.
“Sebagai warga negara, terlepas dari bencana yang kita alami pada tanggal 7 Oktober, saya masih berpikir bahwa dalam jangka panjang, adalah tindakan yang tidak benar secara politik dan moral jika memiliki tetangga yang haus,” paparnya.
Terowongan Hamas panjang totalnya ratusan kilometer dan berada kira-kira 30 meter di bawah permukaan, sehingga sulit untuk dipetakan. Teknologi Israel pun tidak banyak berguna.
Membanjiri terowongan sebenarnya bukan hal baru. Tahun 2015, militer Mesir membanjiri beberapa terowongan penyelundupan di bawah perbatasan selatan Jalur Gaza.
(fyk/fyk/detik)
