Tentang Pesawat Pengebom ‘Maut’ yang Dipiloti Putin Langsung

73
Tu-160M Foto: Dok. Kremlin

Jakarta, bisnissumsel.com –

Presiden Rusia Vladimir Putin unjuk kebolehan dengan menerbangkan pesawat pengebom berkemampuan nuklir Tupolev Tu-160M. Alat perang itu merupakan pesawat tua yang dimodernisasi.

Dicuplik dari The Russian News Agency(TASS), penerbangan berlangsung selama 30 menit; dan persiapan pra-penerbangan memakan waktu sekitar 45 menit. Pesawat Tu-160M itu bernama Ilya Muromets, diambil dari nama karakter dalam cerita rakyat Rusia.

Ilya Muromets lepas landas dari landasan pacu Gorbunov Kazan Aviation Plant, yang dimiliki oleh Tupolev.”Teknologinya luar biasa. Benar-benar generasi baru. Tentu bisa diandalkan pasukan,” kata Putin.

Lebih lanjut Tu-160M merupakan proyek peremajaan dari pesawat pengebom siluman Tu-160 di bawah United Aircraft Corporation. Dalam kata lain, ini merupakan versi modern dari pesawat pengebom era Perang Dingin yang digunakan oleh bekas Uni Soviet

Pesawat pengebom TU-160 sebelumnya dijuluki Blackjack oleh aliansi militer NATO (The North Atlantic Treaty Organization). Tapi Rusia menyebutnya sebagai angsa putih.

Tu-160 sebenarnya pesawat pembom pembawa rudal strategis supersonik milik Uni Soviet dan kemudian menjadi andalan pesawat pembom jarak jauh Angkatan Udara Rusia bersama dengan pembom Tu-95MS.

Penerbangan Tu-160M ditugaskan untuk menyerang sasaran musuh di daerah terpencil dengan senjata nuklir dan konvensional.

Dilaporkan pada tahun 2015, petinggi Rusia membuat keputusan untuk melanjutkan produksi versi upgrade dari pembom Tu-160.

Lalu November 2020, Tu-160M yang ditingkatkan secara besar-besaran dengan mesin NK-32-02. Tu-160M melakukan penerbangan debutnya dari bandar udara Kazan Aviation Enterprise.

Seperti yang dilaporkan United Aircraft Corporation, selama penerbangan, para spesialis menguji sistem pesawat umum dan peralatan radio-elektronik di dalamnya yang dipasang selama peningkatan dan memeriksa pengoperasian mesin baru NK-32-02.

Tu-160M dilaporkan terbang perdana pada 3 November 2020. Penerbangan tersebut berlangsung selama 2 jam 20 menit dan pesawat naik ke ketinggian lebih dari 19.000 kaki, dengan kru dipimpin oleh pilot uji Anri Naskidyants.

Pada tahun yang sama, Tu-160M itu terdaftar di antara pencapaian pesawat militer paling signifikan oleh majalah Aviation Week & Space Technology yang berbasis di AS.

Dicuplik Reuters, Tu-160M memiliki kapasitas empat awak. Pesawat itu mampu membawa 12 rudal jelajah atau 12 rudal nuklir jarak pendek dan dapat terbang sejauh 12.000 km (7.500 mil) non-stop tanpa mengisi bahan bakar.

(riar/din/detik)