8 Penyebab Demam Naik Turun, dari Flu sampai Infeksi Saluran Kemih

10
Foto: Ilustrasi demam (Getty Images/Enes Evren)

Jakarta, bisnissumsel.com –

Demam yang naik dan turun menandakan adanya infeksi atau peradangan dalam tubuh. Suhu tubuh bisa meningkat tajam di satu kondisi, turun, dan bisa kembali demam.

Kondisi yang disebut juga sebagai demam intermiten ini tentunya mengkhawatirkan. Suhu tubuh yang kembali tinggi menimbulkan pertanyaan terkait kondisi infeksi atau radang dalam tubuh. Penanganan tentu bisa diberikan sesuai hasil diagnosis setelah mengetahui penyebabnya.

Penyebab Demam Naik Turun

Menurut laman Dr Lal Path Labs, Cleveland Clinic, dan Mayo Clinic, berikut sejumlah penyebab demam naik turun dan penjelasannya.

1. Pneumonia

Pneumonia merupakan radang paru akut yang disebabkan infeksi bakteri, jamur atau virus. Kondisi tersebut terjadi saat kantung udara di paru-paru terisi cairan atau nanah yang menyebabkan batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, hingga kesulitan bernapas.

2. Malaria

Malaria adalah penyakit karena gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit Plasmodium. Gejalanya seperti demam dan berkeringat, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, nyeri dada, batuk, hingga sulit bernafas bisa muncul seminggu hingga sebulan setelah seseorang terinfeksi nyamuk.

3. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang umum terjadi pada sistem kemih. Penyebab penyakit ini adalah bakteri, terutama Escherichia coli. Gejala yang bisa dirasakan dari penyakit ini adalah nyeri di bagian pinggang, tekanan di bawah panggul, kencing keruh dan berbau busuk, demam, dan menggigil.

4. Flu

Flu adalah penyakit pernapasan umum yang disebabkan oleh virus Influenza. Penyakit ini bisa menyebabkan demam yang naik turun, sakit kepala, hidung tersumbat hingga sakit tenggorokan.

5. Lupus

Lupus merupakan penyakit yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. Peradangan yang disebabkan bisa mempengaruhi sistem tubuh seperti sendi, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.

Meski tidak selalu terjadi, tanda paling khas dari penyakit ini adalah ruam wajah yang menyerupai sayap kupu-kupu yang membentang di kedua pipi. Gangguan autoimun ini melibatkan kelemahan kekebalan yang memicu demam intermiten

6. Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun kronis yang menyebabkan nyeri, pembengkakan, serta kekakuan pada lapisan sendi. Seringkali rheumatoid arthritis menyerang sendi-sendi di jari tangan, telapak tangan, pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, telapak kaki, dan jari kaki.

7. Penyakit Crohn

Penyakit Crohn adalah jenis penyakit radang usus yang menyebabkan pembengkakan dan iritasi jaringan di saluran pencernaan. Seringkali, penyakit crohn mempengaruhi bagian akhir usus halus dan bagian awal usus besar. Beberapa gejala dari penyakit ini yaitu diare, demam, kelelahan, sakit perut, hingga darah dalam tinja.

8. Reaksi Alergi

Tak hanya berkaitan dengan kondisi penyakit tertentu, reaksi alergi terhadap obat-obatan atau makanan tertentu bisa menyebabkan demam intermiten. Jadi, pastikan kamu mengetahui adakah obat atau makanan yang membuatmu alergi.

Setelah mengetahui penyebab demam naik turun, dokter akan meresepkan obat atau penanganan medis lainnya. Pasien selanjutnya minum obat atau melaksanakan saran dokter lainnya agar segera sembuh. Pasien wajib kembali konsultasi dengan dokter jika demam naik-turun tak kunjung membaik.

(elk/row/detik)