Pilu Pasokan Oksigen Habis di RS Al-Nasser Gaza, 4 Pasien Tewas

55
Ilustrasi -- Situasi di salah satu rumah sakit di Jalur Gaza saat perang berkecamuk (dok. Reuters)

Gaza City, bisnissumsel.com –

Penyerbuan pasukan Israel terhadap Rumah Sakit (RS) Al-Nasser, rumah sakit terbesar yang masih berfungsi di Jalur Gaza, memicu kekacauan bagi ratusan staf dan pasien di dalamnya. Otoritas kesehatan Gaza melaporkan empat pasien dalam perawatan intensif meninggal setelah pasokan oksigen mereka terputus.

Seperti dilansir Associated Press dan Al Arabiya, Jumat (16/2/2024), tentara Israel menggeledah fasilitas medis di daerah kantong Palestina itu, di mana Tel Aviv menyakini sandera-sandera yang masih ditahan Hamas mungkin ditemukan di sana.

Penyerbuan itu terjadi setelah pasukan Israel mengepung RS Al-Nasser di selatan Khan Younis selama hampir seminggu, dengan para staf, pasien dan orang-orang di kompleks rumah sakit itu berjuang di bawah gempuran dan berkurangnya pasokan, termasuk makanan dan air.

Sejumlah rekaman video yang beredar menunjukkan kekacauan, teriakan dan tembakan di dalam koridor rumah sakit yang gelap dan dipenuhi debu juga asap, ketika pasukan Israel menyerbu RS Al-Nasser.

Militer Israel menyebut operasi terhadap RS Al-Nasser pada Kamis (15/2) itu dilaksanakan secara “tepat dan terbatas”, dengan didasarkan pada informasi bahwa militan Hamas bersembunyi dan menahan para sandera di rumah sakit tersebut.

Militer Israel bahkan mengklaim pasukannya menangkap sejumlah tersangka di RS Al-Nasser dan menyatakan operasi militernya terus berlanjut.

Klaim militer Israel itu dibantah Hamas, yang menguasai Jalur Gaza dan berperang melawan Israel sejak Oktober lalu. Seorang pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, menuding Israel berbohong soal RS Al-Nasser sama seperti mereka berbohong soal rumah-rumah sakit lainnya di Jalur Gaza selama perang berlangsung.

Beberapa jam sebelum menyebut rumah sakit itu pada Kamis (15/2) waktu setempat, serangan Israel menewaskan seorang pasien dan melukai enam orang lainnya di kompleks medis tersebut.

Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya empat pasien yang sedang menjalani perawatan intensif di RS Al-Nasser meninggal dunia setelah pasokan oksigen mereka terputus, usai penyerbuan pasukan Israel.

Dengan perang yang berlangsung sejak Oktober tahun lalu belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, risiko konflik yang lebih luas meningkat ketika Israel dan kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon terlibat serangan lintas perbatasan mematikan yang marak sejak dimulainya perang di Jalur Gaza.

Yang terbaru, Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Lebanon bagian selatan pada Kamis (15/2), setelah serangan terpisah yang menewaskan 10 warga sipil dan tiga anggota Hizbullah pada Rabu (14/2) untuk membalas serangan roket yang menewaskan seorang tentara Israel dan melukai beberapa orang lainnya.

(nvc/ita/detik)