Tewasnya 2 Anggota Navy SEAL AS Usai Operasi Kapal Iran di Laut Somalia

55
Ilustrasi -- Kapal pengangkut peledak dari Iran dicegat Angkatan Laut AS di Teluk Oman (dok. Lt. Kelly Harris/U.S. Navy, via AP)

Jakarta, bisnissumsel.com –

Dua anggota pasukan elite Navy SEAL Amerika Serikat (AS), dinyatakan tewas setelah sebelumnya dilaporkan hilang di laut lepas Somalia. Dua anggota Navy SEAL ini melakukan operasi menyita senjata Iran yang ditujukan bagi kelompok Houthi di Yaman.

Dilansir AFP, Senin (22/1/2024) Komando Pusat AS atau CENTCOM sebelumnya mengatakan dua personel SEAL itu hilang saat terlibat dalam operasi pada 11 Januari lalu. Para personel operasi khusus elite itu disebut menaiki sebuah kapal Iran di lepas pantai Somalia dan menyita komponen rudal buatan Iran.

Upaya pencarian yang dilakukan selama 10 hari gagal untuk menemukan keduanya. CENTCOM menyebut status keduanya kini diubah dari hilang menjadi meninggal dunia.

“Kami dengan menyesal mengumumkan bahwa setelah pencarian menyeluruh selama 10 hari, dua personel US Navy SEAL kami yang hilang belum ditemukan dan status mereka diubah menjadi meninggal dunia,” demikian pernyataan CENTCOM, seperti dilansir AFP.

Selain itu disebutkan, dengan diubahnya status ini maka operasi pencarian dan penyelamatan dinyatakan selesai. CENTCOM menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan operasi pemulihan.

“Operasi pencarian dan penyelamatan untuk dua personel Navy SEAL yang dilaporkan hilang saat menaiki kapal terlarang yang membawa senjata konvensional Iran yang canggih… telah selesai dan kami sekarang sedang melakukan operasi pemulihan,” imbuh pernyataan tersebut.

CENTCOM menggambarkan penyitaan komponen rudal itu sebagai “penyitaan pertama untuk senjata konvensional canggih mematikan yang dipasok Iran… kepada Houthi sejak awal serangan Houthi terhadap kapal-kapal dagang pada November 2023”.

Pada bulan tersebut, Houthi mulai menargetkan kapal-kapal di Laut Merah yang mereka klaim terkait dengan Israel. Rentetan serangan itu, menurut Houthi, merupakan solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel dalam perangnya melawan Hamas.

AS bersama sekutunya, Inggris, melancarkan serangan terhadap puluhan target Houthi di Yaman awal bulan ini. Pasukan militer AS juga menyerang target-target rudal Houthi, yang diklaim Washington, siap diluncurkan terhadap kapal di Laut Merah dan menimbulkan ancaman bagi kapal sipil maupun militer.

Kelompok Houthi — yang menyatakan kepentingan AS dan Inggris sebagai target yang sah — masih belum bisa dihalangi, dan terus melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Sekitar 12 persen perdagangan global diketahui biasanya melewati Selat Bab al-Mandeb, pintu masuk Laut Merah antara barat daya Yaman dan Djibouti. Namun serangan Houthi itu membuat banyak pengiriman dialihkan hingga ribuan mil jauhnya ke sekitar Afrika.

(dwia/whn/detik)