Jenewa bisnissumsel.com –
Dewan eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengadopsi resolusi untuk mengatasi situasi kesehatan yang memburuk di Jalur Gaza. WHO menyerukan akses kemanusiaan segera dan tanpa hambatan ke Gaza.
Dilansir AFP, Senin (11/12/2023), setelah Dewan Keamanan PBB pada Jumat menolak permintaan gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Hamas, 34 negara di dewan eksekutif WHO secara konsensus menyetujui sebuah resolusi yang menyerukan ‘saluran bantuan kemanusiaan segera, berkelanjutan dan tanpa hambatan’ ke Gaza.
Resolusi yang diusulkan oleh Afghanistan, Maroko, Qatar dan Yaman, menyerukan pemberian izin keluar bagi pasien.
Hal itu mengupayakan pasokan dan pengisian kembali obat-obatan dan peralatan medis kepada masyarakat sipil dan semua orang yang dirampas kebebasannya untuk diberikan akses terhadap perawatan medis.
Mereka juga menyatakan ‘keprihatinan besar’ terhadap situasi kemanusiaan dan ‘kehancuran yang meluas’. WHO mendesak perlindungan bagi semua warga sipil.
Meskipun menyetujui resolusi tersebut, beberapa negara menyatakan keberatan terhadap resolusi tersebut.
Perwakilan Amerika Serikat mengatakan Washington setuju untuk tidak menentang konsensus mengenai resolusi tersebut namun memiliki ‘keberatan besar. AS juga mengatakan bahwa pihaknya ‘menyesalkan kurangnya keseimbangan dalam resolusi tersebut’.
Sementara Kanada mengatakan mereka menganggap teks tersebut sebagai ‘resolusi kompromi’ yang bisa saja dilakukan lebih jauh jika ada pernyataan tambahan yang mengakui peran Hamas dalam konflik tersebut, seperti penyanderaan dan ‘penggunaan perisai manusia’.
Australia menyatakan pihaknya mempermasalahkan fakta bahwa resolusi tersebut tidak secara khusus merujuk pada serangan 7 Oktober, yang merupakan ‘katalisator bagi situasi yang menghancurkan saat ini’.
(lir/lir/detik)
