Jakarta, bisnissumsel.com –
Insiden penembakan pesawat terbang di daerah Papua kembali terjadi. Terakhir peristiwa ini menimpa pesawat Wings Air saat mendarat di Bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pukul 04:17 UTC Sabtu (17/2/2024) kemarin.
Ini bukanlah peristiwa penembakan pesawat pertama yang terjadi di Papua. Sebelumnya insiden serupa pernah dialami beberapa maskapai lainnya. Karena itu pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan pesan penting kepada seluruh maskpai yang beroperasi agar kondisi seperti ini dapat teratasi.
Berikut 3 pesan penting Kemenhub buat maskapai yang beroperasi di Papua
1. Tetap Waspada dan Berhati-hati
Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni menyampaikan pihaknya telah memberikan arahan kepada maskapai penerbangan yang beroperasi di Wilayah Kerja Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke untuk lebih waspada dan hati-hati.
“Saya imbau kepada maskapai yang beroperasi khususnya pada rute-rute yang sering terjadi gangguan keamanan dan keselamatan penerbangan, agar waspada dan berhati-hati,” kata Kristi dalam keterangan tertulis.
2. Tingkatkan Koordinasi dengan Semua Stakeholder
Selain tetap waspada dan berhati-hati, Kristi juga mengingatkan kepada seluruh maskapai yang melintas atau memiliki rute-rute yang sering terjadi gangguan keamanan untuk melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder.
Stakeholder yang dimaksud mulai dari Kemenhub sendiri melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Otoritas bandara yang bersangkutan, serta pemangku keamanan seperti TNI dan Polri.
“Lebih meningkatkan koordinasi dengan semua stakeholder sebelum memutuskan untuk terbang,” imbuh Kristi.
3. Melakukan Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA)
Terakhir dirinya juga meminta kepada maskapai untuk melakukan Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) agar penerbangan yang dilakukan dapat terjamin keamanannya.
“Saya juga meminta untuk melakukan Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) lebih cermat dan koordinasi secara intens dengan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU), Airnav Indonesia dan para pihak pemangku keamanan setempat untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan,” pungkas Kristi.
Kronologi Kasus Penembakan Pesawat Wings Air
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke, Asep K. Samapta, menjelaskan penembakan ini dialami oleh pesawat Wings Air PK-WJT jenis ATR 72-600 saat mendarat di Bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, sekitar pukul 04:17 UTC. Atas kejadian itu terdapat satu orang penumpang yang mengalami luka ringan dikarenakan terkena serpihan cabin.
“Telah dilakukan penyisiran oleh pihak Satgas, TNI, dan kepolisian setempat. Kami akan menyiapkan edaran kewaspadaan, dan akan melakukan posko monitoring secara intensif,” kata Asep.
Berdasarkan laporan kronologi kejadian, Asep berkata pada awalnya petugas patroli Aviation Security (Avsec) telah melakukan inspeksi pada runway dan posisi stand by menerima kedatangan pesawat Wings Air pada pukul 04:02 UTC.
Kemudian pada pukul 04:17 UTC pesawat Wings Air PK-WJT mendarat di Bandar Udara Nop Goliat Dekai. Setelah pesawat parking, barulah petugas kemudian mendapat informasi adanya bekas tembakan di bagian sisi kiri pintu belakang pesawat.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, pesawat PK-WJT kembali diterbangkan ke Bandar Udara Mozes Kilangin Timika dan mendarat pukul 09.09 UTC atau 18.09 WIT dengan selamat.
(das/das/detik)
