8 Keluhan dan Perubahan di Kaki yang Bisa Jadi Gejala Tekanan Darah Tinggi

6
Ilustrasi kaki. (Foto: Getty Images/iStockphoto/narith_2527)

Jakarta, bisnissumsel.com –

Tekanan darah tinggi atau hipertensi umumnya tidak memiliki gejala dan dapat berbahaya bila tidak kunjung diobati. Hipertensi yang tak terkontrol memicu seseorang terkena stroke, serangan jantung, dan masalah lain.

Hampir setengah dari orang dewasa dengan kondisi tekanan darah tinggi atau hipertensi. Artinya, pemeriksaan rutin menjadi sangat penting, termasuk menjaga pola makan, olahraga, dan dibantu pengobatan.

Tekanan darah tinggi terjadi ketika kekuatan darah yang mengalir masuk dan melalui pembuluh darah terlalu besar. Tekanan darah normal adalah 120/80 atau lebih rendah. Jika mencapai 130/80 atau lebih tinggi, itu dianggap tekanan darah tinggi.

Bila tekanan darah sudah mencapai 180/110 atau lebih tinggi, penting untuk segera mencari pertolongan medis.

Menurut American Heart Association (AHA), tanda dan gejala sering disalahartikan dengan keluhan lain, yang memicu keterlambatan diagnosis dan pengobatan. Salah satunya tanda tekanan darah tinggi di kaki.

Tekanan darah tinggi dapat merusak arteri dan pembuluh darah di bagian bawah tubuh. Sering kali hal ini dapat menyebabkan sirkulasi yang buruk di tungkai. Kondisi yang terkait dengan itu, disebut penyakit arteri perifer (PAD).

Menurut Mayo Clinic, PAD adalah kondisi umum saat arteri menyempit mengurangi aliran darah ke lengan atau tungkai. Hal ini terjadi karena tungkai dan lengan tidak menerima aliran darah memadai untuk memenuhi permintaan. Akibatnya, seseorang merasakan nyeri pada tungkai saat berjalan.

Salah satu gejala pada bagian tubuh bawah adalah kondisi kaki dingin. Hal ini dapat muncul bersamaan dengan keluhan tangan dingin.

“Jari kaki merah atau biru, kesemutan di kaki, dan rambut rontok yang tidak terduga di kaki semuanya dapat menunjukkan masalah sirkulasi,” jelas pakar di AS, dikutip dari British Heart Foundation.

Gejala umum masalah sirkulasi yang bisa menunjukkan kondisi hipertensi pada kaki lainnya, meliputi:

  • Kram pada kaki dan tungkai, terutama saat berolahraga
  • Luka pada kaki atau tungkai
  • Luka pada tungkai dan tungkai membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh
  • Perubahan warna pada kaki
  • Perubahan suhu pada kaki (sangat dingin saat disentuh)
  • Kerontokan rambut pada kaki dan tungkai
  • Sensasi terbakar pada kaki (akibat denyut nadi yang melemah)
  • Mati rasa dan kesemutan pada kaki
  • Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki

Keluhan-keluhan di atas tidak selalu menandakan hipertensi, tetapi perlu diwaspadai lebih lanjut bila diikuti dengan gejala berikut:

  • Penglihatan kabur
  • Mimisan
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Pusing
  • Sakit kepala

Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mencatat semakin banyak garam yang dikonsumsi, semakin tinggi tekanan darah seseorang.

Mereka merekomendasikan untuk mengonsumsi kurang dari 6g garam sehari, yaitu sekitar satu sendok teh. Diet rendah lemak yang mengandung banyak serat, seperti nasi gandum utuh, roti dan pasta, serta banyak buah dan sayuran juga dapat membantu menurunkan tekanan darah.

(naf/kna/detik)