Bali Macet Parah Tiap Libur Nataru, Ini 3 Solusi dari Menhub Budi

72

Jakarta, bisnissumsel.com –

Kemacetan parah terjadi di Pulau Bali di tengah musim libur Natal dan tahun baru berulang. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut solusinya adalah kehadiran transportasi massal.

Kali ini, kemacetan luar biasa itu terjadi di Tol Bali Mandara dengan jumlah mobil mencapai 73 ribu kendaraan, Jumat malam (29/12/2023). Volume pergerakan mobil yang keluar masuk Tol Bali Mandara bahkan lebih rendah ketimbang pada tanggal 23 Desember 2023. Tetapi, situasi itu membuat turis asing dan wisatawan sampai-sampai harus berjalan kaki menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Solusi jangka pendek, Budi menginstruksikan agar Pemda Bali menyediakan shuttle bus dari dan ke bandara Ngurah Rai mulai 1 Januari. Langkah itu harus diiringi dengan larangan taksi gelap atau ilegal yang masuk ke areal bandara untuk menjemput atau menurunkan penumpang.

“Kami setuju tadi membuat bus dengan tujuan Nusa Dua dan Sentra Parkir. Dan juga bus yang keliling di Kuta, Legian, dan Canggu. Kami minta pak PJ Gubernur Bali dan Pak Kapolda Bali mengeksekusi itu dengan headway 15 menit,” kata Budi seperti dikutip dari detikBali.

Kemudian, rencana jangka menengah untuk mengatasi kemacetan di Bali. Budi menjelaskan, akan ada sejumlah perbaikan jalur oleh PT Angkasa Pura I, penambahan sejumlah kantong parkir dan pembangunan jalan layang atau flyover.

“Bagaimana kita mencapai titik-titik tertentu, seperti ke Canggu itu harus ada jalan tertentu. Misalnya, di Jalan Sunset Road atau Jalan Gatot Subroto Barat,” ujarnya.

Yang terakhir, solusi jangka panjang. Budi menyinggung proyek LRT di Bali yang akan menjadi solusi kemacetan jangka panjang. Dia mengatakan sudah ada beberapa pihak yang bersedia menjadi investor dengan menyediakan pinjaman dana dan tinggal menunggu ada perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali.

“Kami sudah merencanakan. Bahkan sudah ketemu lenders yang memberi loan (pinjaman dana). Juga sudah ada kemampuan (pembiayaan) dari (pemerintah) daerah dan pusat untuk membayar (mendanai proyek LRT),” kata dia.

Menurutnya, LRT tersebut akan menjadi angkutan masal perkotaan yang efektif mendorong masyarakat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, terutama ke tempat wisata dan menekan kemacetan di Bali.

(fem/fem/detik)