Palestina dan Israel Rindu Turis, Promosi Wisata di Spanyol

56

Jakarta, bisnissumsel.com –

Di awal tahun 2024, perang Palestina-Israel masih terus terjadi. Meski begitu, baik Palestina maupun Israel sama-sama sudah kangen turis.

Dilansir dari Laprensalatina pada Sabtu (27/1/2024), Spanyol sedang menggelar Pameran Pariwisata Internasional Madrid (FITUR) di IFEMA exhibition. Kegiatan itu berlangsung dari tanggal 24-28 Januari.

Di antara banyaknya stand wisata berbagai negara dalam pameran itu, salah satunya ada stand wisata Palestina. Stand Palestina berada di Hall 6.

Dalam catatan penyelenggara, Palestina tidak pernah melewatkan Pameran Pariwisata di Madrid. Palestina selalu hadir walau memiliki masa-masa yang sangat sulit.

“Namun, tahun ini kami secara khusus ingin berada di sini. Kami bersikeras untuk datang,” kata Majed Ishaq, direktur jendral Departemen Pemasaran Kementerian Pariwisata Palestina.

Tujuan Palestina berpartisipasi dalam ajang ini adalah untuk mempertahankan bendera Palestina sebagai ‘komitmen internasional’. Secara lugas, Majed menyebut menyisipkan kepentingan politik di sela-sela mempromosikan pariwisata Palestina.

“Ada nilai politik bagi kami untuk berada di sini,” dia menambahkan.

Ishaq juga berharap agar kehadiran Palestina di pameran itu bisa sekaligus menjelaskan kondisi terkini dan situasi sebenarnya di Gaza. Sebagai tuan rumah, Spanyol memberikan solidaritas yang sangat besar.

“Banyak dari pengunjung kami adalah peziarah, namun kami memperhatikan bahwa sejak konflik dimulai, banyak anak muda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Palestina dan mengatakan kepada kami bahwa hal pertama yang ingin mereka lakukan setelah perang usai adalah pergi ke sana dan bertemu orang-orang. Banyak yang menangis saat mengetahui sejarah kami,” dia menjelaskan.

Ishaq tidak melupakan tujuan utama ke pameran itu. Dia mempromosikan wisata Palestina. Dia optimistis Palestina segera pulih.

Selama perang, sekitar 1.000 perjalanan ke Palestina dibatalkan. Kendati Melalui pameran itu, ia memberikan dukungan pada operator tur yang bekerja dengan Palestina.

Saat ini perjalanan masih ditangguhkan, namun dia berharap wisatawan akan kembali setelah konflik selesai.

“Jadi kita harus terus mempromosikan destinasi tersebut,” kata dia.

Israel juga ambil bagian dalam pameran itu. Stand Israel berada di Hall 4. Dolores Perez Frias, direktur Dewan Pariwisata Israel di Spanyol, mengatakan bahwa pariwisata tidak mengenal kata konflik.

“Di pariwisata tidak mengenal kata perang, pariwisata hanya bicara tentang perdamaian. Kami tahu bahwa situasi ini akan berakhir, perdamaian akan terwujud dan saat ini ada operator Israel yang terus bekerja dan berkolaborasi dengan rekan-rekan Palestina mereka,” kata dia.

Israel memastikan bahwa tujuan wisata yang mereka pamerkan jauh dari daerah konflik.

“Di tengah penderitaan, hidup tetap berjalan. Museum dibuka, restoran tetap beroperasi dan kelompok wisatawan pertama datang dari Spanyol untuk melakukan wisata religi. Konflik berada jauh dari jalur wisata,” kata dia.

Israel mengaku bahwa pariwisata memang sedang menurun. Tiga maskapai penerbangan telah berhenti terbang ke sana.

“Saat ini hanya 5% turis dari jumlah pengunjung reguler. Kami sepenuhnya memahami kegelisahan tersebut, Jika masalah ini terselesaikan, maka perlu waktu untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri,” ujar dia.

(bnl/fem/detik)